[caption id="attachment_126458" align="alignleft" width="300" caption="(
http://28.media.tumblr.com)"][/caption] Dahulu, 1430 tahun yang lalu, dalam suasana Ramadhan seperti ini pernah terjadi sebuah peristiwa besar dan menjadi penentu arah sejarah kehidupan umat islam. Itulah Perang Badar yang menjadi lambang keperkasaan umat islam. Â Pada hari jumat seperti ini, tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah, terjadi pertempuran yang sangat dahsyat antara pasukan muslimin dan tentara kaum musyirikin. Dalam perang ini, tentara kaum musyrikin berjumlah 1.000 orang, sementara pasukan muslim hanya sebanyak 313 orang dengan senjata dan fasilitas yang sangat terbatas. Pada Bulan Ramadan seperti ini juga, pernah terjadi peristiwa besar dan sangat menentukan dalam sejarah kehidupan Bangsa Indonesa. Tepat pada hari Jumat, tanggal 9 Ramadan tahun 1364 H bertepatan dengan tanggal 17 Agustus tahun 1945, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. [caption id="attachment_126455" align="alignright" width="240" caption="(
http://kdapaham.files.wordpress.com)"][/caption] Mencermati dua peristiwa besar ini; Perang Badar dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, kita akan mendapati bahwa ternyata dalam setiap kisah heroik dalam bentang sejarah peradaban umat manusia, selalu anak-anak muda yang menjadi aktor utama. Merekalah yang mampu menentukan gerak arah peradaban menuju arah yang lebih baik. Anggota Pasukan Badar terdiri dari anak-anak muda yang telah dibina jiwanya oleh Rasulullah dengan baik, sehingga mampu menuntaskan tugas mereka meninggikan panji islam. Di tangan mereka pula, panji islam gilang gemilang menyebar ke saentero penjuru dunia. Anak-anak muda selalu menjadi lambang kepahlawanan. Anak-anak muda selamanya adalah energi peradaban yang mengalirkan sungai sejarah. Setiap kali energi itu meledak, maka sejarah segera mencatat peristiwa-peristiwa dan langit menjadi saksi. Sebuah lembaran kehidupan baru dari buku sejarah manusia telah dibuka. Dan sejarah, kata Malik Bin Nabi, adalah catatan statistik tentang denyut hati, gerak tangan, langkah kaki dan ketajaman akal. Dalam sejarah kehidupan Bangsa Indonesia, mereka yang berjasa membawa bangsa ini adalah anak-anak muda yang setia pada cita-cita luhurnya; anak-anak muda yang membawa keberanian ditengah ketakutan, mengibarkan bendera perlawanan terhadap penindasan, memekikkan gaung pembelaan di tengah pengkhianatan; anak-anak muda yang memberikan darahnya dengan tulus sebagai mahar untuk kebebasan dan keadilan; anak-anak muda yang meninggalkan kenikmatan masa mudanya dengan penuh cinta untuk hidup dalam debu dan deru jalanan, bahkan menyerahkan hidupnya agar bangsa ini bisa hidup dengan cara yang lebih baik. Sejarah anak-anak muda adalah sejarah perlawanan dan pembelaan. Sebelum kemerdekaan anak-anak muda Indonesia bangkit menyatukan bangsa dan melawan penjajah serta merebut kemerdekaan. Tapi setelah merdeka mereka bangkit melawan penguasa tiran dan diktator serta membela rakyat dari penindasan sosial, ekonomi dan politik. Maka mereka bergerak dan segera berdiri di garis depan menyambut penggilan sejarah. Namun anak muda seperti apakah mereka itu? " Kami kisahkan kepadamu cerita ini dengan benar Mereka adalah anak-anak muda yang telah beriman kepada Tuhan mereka, lalu Kami tambahkan petunjuk kepada mereka." (QS. Al-Kahfi:13) Mereka tidak sembarang anak muda. Mereka adalah anak-anak muda yang beriman kepada Tuhan mereka  dan tunduk melaksanakan segala perintah-Nya, sehingga Tuhan mereka pun menambahkan petunjuk kepada mereka dan membimbing arah perjuangan mereka. Mereka digerakkan oleh keimanan. Semangat yang terpatri direlung hati mereka dikobarkan oleh sebuah keyakinan, bahwa seluruh apa yang mereka lakukan dalam rangka ibadah kepada Allah Swt., bahwa hanya saat di dunia inilah mereka bisa berbuat, bahwa Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang melakukan kebaikan. Maka energi mereka pun tumpah ruah di sini. Mereka bersungguh-sungguh bekerja. Kehidupan mereka tidak habis dengan omong kosong dan aktifitas-aktifitas yang tidak berguna. Mereka adalah orang yang senantiasa-senantiasa mengisi detik-detik dalam hidupnya dengan hal yang bermanfaat untuk mereka, agama, dan bangsanya. Semangat keimanan inilah yang ingin ditumbuhsuburkan di Bulan Ramadan. Bulan suci ini merupakan saat-saat yang terindah untuk memekarkan benih-benih keimanan yang telah ada. Perang Badar telah memberikan pelajaran bahwa kekuatan jiwa adalah modal utama dalam perjuangan. Ibadah puasa ternyata mampu memberikan kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan fisik yang jauh lebih besar. Kisah Perang Badar adalah kisah keikhlasan perjuangan dan kepatuhan terhadap perintah Allah Swt. Dalam kondisi yang sesulit apapun, diketahui oleh orang lain atapun tidak, seorang muslim akan dengan ikhlas melaksanakan segala ketentuan Allah. Ia akan terus berbuat dalam diam, saat sepi maupun terangan-terangan, saat sendiri maupun dalam keramaian. Harapannya hanya satu; keridhaan dari Allah Swt. Kisah perang badar adalah pelajaran tentang kekuatan hati dan sikap pantang menyerah. Tak ada kata menyerah sebelum berjuang. Tak boleh ada ketundukan kepada kekafiran dan kezaliman. Kondisi di medan juang yang tidak menguntungkan tidak boleh menyurutkan semangat. Pada kondisi yang bagaimanapun, keadilan harus tetap dikibarkan. Kisah perang badar adalah cerita tentang pengorbanan dan pertaruhan jiwa dan raga. Ancaman kematian mengintai setiap gerak dan langkah. Detik-detik perang adalah detik yang mengantarkan seseorang meninggalkan dunia. Namun jiwa tetaplah ksatria, tak kan mundur satu langkah jua. Kisah perang badar adalah lambang Istiqamah dan keteguhan jiwa. Terus berpegang kuat dengan keimanan dan senantiasa bersama kebenaran apapun yang terjadi. Di sinilah ketangguhan jiwa teruji, di sinilah keimanan benar-benar mengalami pembuktian. Kisah perang badar adalah wujud Ats-Tsiqah Billah; keyakinan kepada Allah. Kisah tentang hubungan yang tak pernah putus dengan-Nya. Setiap apapun yang terjadi, pasti selalu dengan izin Allah Swt. Tidak ada satu pun di dunia ini yang terlepas dari kehendak Allah Swt. Maka sudah sepantasnya seorang muslim selalu mendekat kepada Sang Maha Kuasa. Inilah diantara sekian banyak pelajaran yang terkandung dalam perang yang fenomenal dan sangat heroik ini. Pantaslah ia menjadi salah satu kisah perjuangan yang agung sepanjang sejarah kehidupan umat islam.
KEMBALI KE ARTIKEL