[caption id="attachment_160142" align="aligncenter" width="202" caption="The Kite Runner (dansiella.wordpress.com)"][/caption] Engkau sudah membaca
karya novel ini, kawan? Kalau belum, aku pikir ada baiknya engkau membacanya, dan engkau nanti akan mendapatkan potret dunia lain yang mungkin belum engkau dapatkan sebelumnya. Kisah kehidupan yang menawan dalam balutan tradisi yang kental dan sejarah tanah air tercintanya. Kisah persahabatan dan hubungan yang rapuh antara ayah dan anak lelakinya, manusia dan Tuhannya, pria dan tanah airnya, dengan penuturan sederhana dan memikat. Engkau akan dibawa ke dalam liku kehidupan pedalaman negeri Afghan. Di tengah belantara puing-puing kota Kabul yang berkabut hitam akibat perang yang berkepanjangan, ternyata menyimpan keindahan kisah kehidupan dua anak manusia. Engkau akan mendapatkan sebuah pelajaran ketulusan dari bocah Afghanistan yang berasal dari Suku Hazara. Hassan namanya. Persahabatan dan ketulusan yang ia berikan dengan sepenuh-penuh dirinya dan dengan caranya sendiri bisa membuat engkau takjub. Ia adalah pengejar layang-layang terhebatĀ dan bergerak dengan insting yang tinggi dalam menjalani hari-harinya. "Untukmu, keseribu kalinya" itulah ucapan yang selalu dikatakannya kepada Amir; sahabatnya sekaligus saudaranya itu, dengan tulus, dengan penuh senyuman. Namun Amir, seorang bocah Pasthun, ternyata tidak mampu membalas ketulusan persahabatan, persaudaraan, pengorbanan dan pembelaan itu. Sebelum akhirnya terjadi kejadian yang memilukan itu, ia sendiri mengakui:
KEMBALI KE ARTIKEL