Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Segenggam Pembuncah Rasa

15 Agustus 2012   08:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:44 48 0
Dedaunan masih mengiris haru

Memperhatikan diri ini yang bersolek untuk pergi ke hari yang berbeda

Menanggalkan cerita-cerita indah di malam-malam dengan wewangian dari syurga

&

Cinta ini hanya milik-Mu

Kalimat yang sering terucap di sela-sela rintihan tangisan di malam hari

Gemiriciknya mengusik para malaikat

&

Puasa ini adalah hamba-Mu

Sebongkah rayuan maut yang membinasakan

Mengupas habis cerita siang-malamku

&

Berikan sedikit saja kejujuran dari hati

Karena hampir-hampir saja aku melibaskan sebilah mata runcing ke dada

Membuatnya leluasa berlarian di area gumpalan darah yang munafik

&

Berikan sedikit saja sibghoh-Mu, celupan-Mu

Supaya aku tahu betapa berharganya seiap kedipan mata di hari ini

Yang mudah saja mengampaskanku, meleraikan semangat mudaku

&

Kepada hati,

Kembalilah kepada Ilah-mu, Tuhan-mu

Aku tidak bisa lagi memelukmu seperti saat dahulu

&

Karena aku tidak lagi pernah merasakan rinai air yang membasahimu

Berlalulah bersama lembayung senja yang hanya sesaat menemaniku menuju malam yang bersinar bintang

Katakan cinta ini untuk-Mu saja

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun