Di awal tahun 90-an, analisis psikologi Carl Jung bekerja sama dengan Sigmund Freud dan Alfred Adler, dua orang pelopor dan ahli teori dalam bidang analisis psikologi, ketika ia menemukan sesuatu yang membingungkan. Ketika Freud dan Adler sedang mendiskusikan kasus riwayat pasien yang sama, mereka berdua berkonsentrasi pada informasi yang sangat berbeda. Jung berpendapat bahwa Freud adalah seorang ekstrovert karena orientasi personalnya lebih menjurus ke luar, ke dunia orang, tempat, dan benda. Jung berpendapat Adler merupakan seorang introvert, karena teori dan fokus Adler tertuju ke dalam, ke pikiran dan perasaan seseorang (Marti Olsen Laney, The Introvert Advantage : 30)