31 Oktober 2023 23:59Diperbarui: 1 November 2023 00:233551
Anda mungkin belum sempat merenung, mengapa pada saat digigit nyamuk, anda cepat dapat menentukan bagian yang telah digigit tersebut, dan dengan cepat pula anda dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan memukul nyamuk yang telah menggigit. Hal ini tentu merupakan hasil kerja sebuah sistem yang sangat pintar (smart), yaitu sistem pada tubuh manusia yang sangat cepat dalam merespon gangguan.Â
Dari kejadian diatas, dapat kita analogikan bahwa gangguan adalah berupa gigitan nyamuk, kemudian muncul umpan balik (feedback) berupa rasa sakit/gatal, berikutnya feedback diolah oleh otak sebagai processor, yang berhasil menentukan posisi nyamuk yang menggigit, lalu terdapat aktuator yaitu berupa respons yang harus dilakukan dan  ada (output) yaitu rasa sakit/gatal yang hilang.
  Sekelumit cerita tersebut mengilhami De Castro dan kawan-kawannya memunculkan metode Artificial Immune System (AIS), dan juga kecerdasan manusia yang di transmisikan melalui syaraf yang telah melahirkan metode Artificial Neural Network (ANN), Ini adalah permulaan pendekatan berpikir yang sangat baik untuk mengadopsi sistem kontrol pada manusia agar dapat diterapkan pada objek kontrol yang lain. Segelintir kalimat diatas dikutip dari buku berjudul Artificial Intelligence : Mengupas Rekayasa Kecerdasan Tiruan, karya Imam Robandi menjadi pembukaan dalam artikel ini sebelum masuk kedalam tema utamanya yaitu kecerdasan buatan, belajar dari Alam.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.