kamu adalah minyak lampu, mendera dan berburu dengan waktu di atas konstruksi...
hujan dalam asam dan berteduhkan mentari, berkilauan namun tak terlihat...
berderet menepi dan ditepikan dari visual, suara serak senyap tertelan ombak barat....
padahal lakumu adalah puisi, indah, lugu, penuh makna tetapi tak bersyair... energimu menyatukan zaman (yang menduakanmu)...