Setiap tahun sebelum 17 Agustus, saya punya ritual berdiskusi dengan beberapa teman. Mirip sebuah rembuk mencari inspirasi bagi republik. Biasanya kami lakukan sembari menyantap nasi kuning atau nasi uduk bersama. Bukan karena kami pro terhadap sebuah golongan, melainkan agar terasa lebih khusuk. Seperti perjalanan mencari keaslian jati diri masing-masing.
KEMBALI KE ARTIKEL