Demokrasi itu konsensus. Demokrasi itu suara terbanyak. Maka demokrasi tak mengandaikan perubahan yang radikal. Bukan perubahan yang melahirkan chaos. Demokrasi, yang ditandai dengan pemilu, hanya akan melahirkan orang-orang yang tak mungkin berani meneguhkan apa yang telah dijanjikannya. Masih jelas nyaring di telinga, seorang Jokowi yang hanya akan tunduk pada kehendak rakyat, akan tunduk pada konstitusi, namun kini tak berkutik dengan tekanan yang anti rakyat. Bersama “salam dua jari” yang konon akan menegakkan revolusi mental, kenyataannya tak sanggup bikin sesuatu yang dahsyat. Kebijakan “kerja”nya sama saja dengan sudah-sudah.