Setiap akhir pekan Kai Api menghibur pengunjung yang datang dengan berbagai atraksi permainan api dan juga beberapa aksi pentas kekebalan tubuh dari tajamnya benda-benda tajam yang selalu menarik perhatian.
Dengan bertelanjang dada, kepala dibalut kain hitam, Celana hitam berumbai, kalung berbentuk tasbeh dengan biji besar yang disela-selanya terdapat botol-botol kecil yang menurut pengakuan sidin (beliau) berisi berbagai minyak dan ramuan mulai dari minyak Rindu Menangis, Kijang Putih, Wali 9, Arjuna, Hanuman, Raja, hingga Al Fatihah, plus tas ransel tradisional khas Dayak yang biasa disebut dengan Butah.
itulah ciri khas Kai Api ketika manggung untuk mempertontonkan kebolehannya "memainkan" api di sekujur tubuhnya, mulai di mulut, lutut, ketiak, bahkan api berkobar juga dimasukkan sidin ke dalam celana.