Kalimat petuah diatas sebenarnya saya terjemahkan dari petuah Bahasa Banjar
BahariĀ (Petuah Bahasa Banjar Jaman dulu) yang lengkapnya sebagai berikut
"Jar Nini, Kalaunya handak manabung, jangan mahadangi ada uang labihan!" Secara umum terjemahannya kurang lebih sama dengan judul tulisan diatas. Intinya kalau mau menabung jangan menunggu ada duit sisa dan ungkapan
paninian (Bhs. Banjar ; Nenek) tersebut secara tersirat memberi petunjuk agar kita merencanakannya dari awal bukan menunggu sisa di akhir (periode) dan menurut saya petuah
paniniantersebut selaras dengan logika sederhana teori ekonomi makro (tertutup) Keynes Y = C + S dimana Y = Pendapatan
(income)seharusnya secara teori ekuivalen dengan C = Konsumsi
(consumption)ditambah S = Simpanan
(Saving).Jadi petuah
bahari (Bhs. Banjar ; lama/kuno)
paniniandiatas masih mempunyai relevansi dengan budaya saat ini, khususnya sebagai metode dasar bagi logika kita untuk menggerakkan alam sadar kita untuk peduli pada perencanaan keuangan (menabung) sejak dari awal atau bisa juga diterjemahkan sejak dari muda, sejak ada uang dan atau sejak masih produktif.
KEMBALI KE ARTIKEL