Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Perjalanan Ke Pulau Berhala

23 Mei 2011   02:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 768 0

Kamis, tanggal 6 Mei 2010, pukul 08.30 seperti yang sudah direncanakan, kami bersiap-siap menuju Pulau Berhala. Tim yang terdiri dari Kepala BPS Kabupaten, Kasi Statistik Sosial dan Kasi IPDS berniat mengawasi jalannya pendataan sensus penduduk di Blok 001B desa Sungai Itik Kecamatan Sadu. Pendataan sensus penduduk ini harus dilakukan dengan satu tahap (biasanya 2 kali kunjungan), dikarenakan biaya untuk menyeberang ke pulau tersebut cukup mahal bila harus dilakukan kunjungan 2 kali. Selain itu menurut informasi, jumlah bangunan Fisik, jumlah bangunan Sensus dan jumlah rumah tangganya juga sedikit.

Perjalanan menuju pulau Berhala harus dilakukan dengan motor dan kapal. Perjalanan dimulai dengan perjalanan darat dari kantor BPS Kab Tanjung Jabung Timur. Dengan mengendarai 2 sepeda motor kami pun berangkat. Setelah perjalanan 30 menit kami harus menyeberangkan sepeda motor dengan pompong, sebutan perahu kayu bermotor didaerah kami, menuju wilayah kecamatan Muara Sabak Timur dengan biaya 15 ribu per motor. Tetapi cobaan datang, sepeda motor yang dikendarai Kepala BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur pecah ban... Terpaksa kami putar balik menuju basecamp KSK Muara Sabak Timur untuk bertukar motor. Akhirnya perjalananpun bisa dilanjutkan.

Selama lebih dari 2 jam kami harus melewati jalan aspal berlubang. Jalan inilah yang menghubungkan akses antara Kecamatan Sabak Timur, Kecamatan Dendang, Kecamatan Rantau Rasau dan Kecamatan Nipah Panjang. Sepanjang perjalanan, saya yang kebetulan berboncengan dengan Kasi Stat Sosial mengawasi rumah-rumah yang kami lewati . Berdasar pengamatan kami, hampir semua rumah sudah ditempel stiker SP2010 yang berarti sudah selesai dilakukan listing. Kami juga sempat melihat beberapa petugas SP2010 melakukan pendataan. Kami beberapa kali berhenti hanya untuk mengucapkan selamat bekerja kepada tim pendata. Saya melihat gurat senyum bahagia petugas SP yang kami temui tersebut, karena mereka merasa diperhatikan oleh ‘orang kabupaten’.

Tepat Jam 11.15 WIB, sampailah kami ke pelabuhan Kecamatan Nipah Panjang. Karena perut sudah beberapa kali berbunyi, maka kami putuskan untuk menikmati ikan senangin bakar di sebuah warung makan yang berada ditepi sungai Nipah Panjang. Oh Tuhan, betapa nikmatnya bisa makan ikan laut ditepi sungai…. Hmhmmm…. Nyam, nyam…. Mak Nyus…..

Tak lama setelah urusan dengan perut beres, kami bertemu dengan anggota tim lain yang terdiri dari Kasi Statistik Distribusi yang bertugas sebagai Korlap dikecamatan Nipah Panjang dan KSK Nipah Panjang untuk bergabung ke Pulau Berhala.

Untuk menuju kecamatan Sadu, keempat motor (motor kami ditambah motor Kasi Statistik Distribusi dan KSK Nipah Panjang) harus diseberangkan lagi dengan pompong. Kemudian perjalanan kami lanjutkan menuju Kecamatan Sadu. Cobaan kembali datang, perjalanan harus terhenti karena jembatan di sungai simpang datuk sedang rusak dan kami harus meyeberangkan motor dengan pompong lagi. Kali ini nasib agak kurang bagus, karena kami harus mengantri selama kurang lebih satu jam hanya untuk sekedar meyeberangi sungai simpang datuk yang lebarnya tak lebih dari 10 meter.

Jam ditangan menunjukan angka 13.00, akhirnya kita sampai di sekretariat SP2010 Kecamatan Sadu, markasnya KSK Sadu untuk mengurus kegiatan SP2010. Setelah sholat dhuhur yang dijama’ dengan sholat ashar, kita berangkat menuju pulau Berhala dengan perjalanan laut menggunakan kapal penangkap ikan. Kapal ini bisa memuat lebih dari 20 orang. Eksedisi tim pendata SP2010 pulau Berhala Desa Sungai Itik dipimpin oleh Sekdes Sungai Itik yang juga bertindak sebagai kortim.

Dengan perkiraan jarak tempuh kurang lebih selama 2 jam, maka kita isi waktu diatas kapal dengan bersendau gurau dan foto-foto. Beberapa anggota tim mengingatkan, kalau banyak sekali objek bagus untuk difoto dipulau Berhala. Jadi disarankan agar jangan boros menggunakan baterei. Dalam hati saya tersenyum karena saya bawa 3 set cadangan baterei. Hehehe...

Perlu diketahui, bahwa pulau Berhala ini telah menjadi sengketa antara 2 provinsi yaitu Kepulauan Riau dan Jambi. Pulau ini menjadi rebutan antara Kabupaten Lingga dan kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dan sampai sekarang masih terjadi klaim mengklaim antara kedua pemerintah daerah. Menurut informasi, pulau tersebut sekarang dibagi menjadi 2 bagian, satu bagian wilayah ditempati warga Lingga, sedangkan satu sisi lainnya ditempati warga Desa Sungai Itik.

Mendekati pukul 16.00, kami berhasil merapat ke Pulau Berhala. Banyak sekali anggota tim yang berdecak kagum tatkala melihat keindahan panorama yang ada. Penulis sendiri, setelah bekerja di Kab Tanjung Jabung Timur selama 8 tahun, pada kesempatan ini barulah pertama kali menginjakan kaki di pulau sengketa ini. Eh… ternyata Kasi Statistik Distribusi yang sudah 20 tahun tinggal di kecamatan Nipah Panjang juga baru pertama kali berkunjung ke Pulau Berhala ini. Jadi terbayang kan bagaimana perasaan para anggota tim pendata SP2010 ini.

Belum selesai rasa kagum ini, tugas mendata SP2010 harus segera dilaksanakan. Tim mulai melakukan listing, dengan tidak melupakan 3 langkah dalam listing : tulis, gambar dan tempel. Dari listing diketahui bahwa terdapat 11 bangunan fisik,11 bangunan sensus dan 9 rumah tangga dengan jumlah penduduk berjumlah 27 orang dengan rincian 19 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pendataan lengkap pun langsung dilakukan. Kurang lebih 2 jam tugas tim SP2010 selesai.

Tugas utama sudah selesai, maka acara dilanjutkan dengan menikmati keindahan pulau dan berjalan-jalan menyusuri pantai ke bagian pulau yang dihuni warga kab Lingga untuk membandingkan kondisinya dengan bagian pulau yang dihuni warga Jambi.

Walaupun belum puas, waktu yang memaksa kita untuk berpisah dengan kehidupan di Pulau Sengketa. Kurang lebih pukul 19.00 kami mulai meninggalkan pulau Berhala. Dengan sorotan lampu mercusuar yang memandu, kami kembali menuju pulau sumatera.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun