Haruskah kukemasi rindu?,setelah ujung kusampai setelah sekian waktu meniti perjalanan. Bertemu, bertatap, bercengkerama. Tak terbayangkan, saat embun harus mengering tersapu angin tergerus kemilau cahaya.
Haruskah kukemasi rindu?, tak seharusnya kutanyakan, tapi apa daya semua menjadi pertanyaan. Rindu biarlah menjadi rindu, meski hanya bertemu, bertatap dan bercengkerama. Kalau ada cinta biarlah semua menjadi rahasia, kalau harus ada titik temu biarlah waktu menyimpan jawabnya.
(Rindu tak urung terganti, ketika masih ada cahaya tak ingin kukemasi rindu ini)
pbg.25.07.14