Zaman kuliah, saya, dan Devi, sahabat saya, punya cita-cita yang sama: dapet jodoh Bule. Bukan sembarang bule, tapi harus bule yang istimewa. Mungkin karena tinggal di Bali, ketemu bule itu hal biasa, jadi kita sudah bisa membedakan mana bule yang ‘layak’ dan ‘nggak layak’ dijadikan jodoh. Salah satu bule yang dijadikan patokan saya dan Devi adalah seniman besar Antonio Blanco. Kenapa Antonio Blanco? Bagi saya dan Devi, Antonio Blanco itu contoh bule yang ideal untuk dijadikan contoh ‘jodoh’ yang baik; bukan hanya ganteng, terkenal, kaya, tapi juga mencintai Bali (mau tinggal di Bali, berjodoh dengan orang Bali, dan yang penting juga, dia ikut memajukan dan memperkenalkan Bali ke dunia internasional).
KEMBALI KE ARTIKEL