Pencarian berita yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, biasa dikenal dengan istilah jurnalisme warga, sesungguhnya memiliki peranan sangat penting bagi pemberitaan peristiwa yang tidak terduga, misalnya saat terjadi bencana alam, serangan teror, hingga perang sekalipun. Misalnya saja ketika tsunami melanda Aceh. Sulit sekali bagi masyarakat untuk mengetahui kronologis peristiwa ketika tsunami itu datang hingga menerjang perumahan. Tidak satu jurnalis pun yang mampu meliput awal-awal kejadian tsunami karena mungkin tidak sedang berada tempat kejadianatau malah turut menjadi korban bencana tersebut. Biasanya, jurnalis hanya mampu meliput kejadian setelah peristiwa itu terjadi. Satu-satunya yang dapat dijadikan sumber berita adalah rekaman pribadi dari warga yang atas inisiatif diri sendiri meliput. Padahal, di saat yang sama ia sendiri telah menjadi korban. Namun, berkat adanya jurnalisme warga, masyarakat luas justru mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai bencana atau kejadian perang tersebut karena informasi langsung didapat dari korban.