Pekan ini, ketika mendengar berita korban kekerasan pendidikan, ingatan saya terlempar ke masa sekolah dulu, belasan tahun lalu. Di usia 14 tahun saya melanjutkan pendidikan ke suatu sekolah menengah yang jauh dari rumah. Aroma tekanan langsung tercium pada hari pertama di asrama. Perut sedang kenyang selepas makan siang, saya dihukum 20 kali push-up karena dianggap kurang sopan di meja makan. "Kalau makan, kepalamu tetap tegak, sendok yang mendekat ke mulut, jangan kayak bebek lagi makan!", teriak seorang senior. Siswa baru di tingkat 1 didoktrin untuk hormat dan patuh pada perintah senior. Beragam aturan berlaku, sedikit yang tertulis, banyak yang lisan. Aturan yang positif seperti saat olahraga rutin, baris-berbaris, latihan bela negara memang sangat bermanfaat. Namun ada setumpuk larangan khusus untuk junior, yang terdengar remeh, seperti dilarang menonton TV di 4 bulan pertama, tak boleh jalan kaki di trotoar, haram mendekati ruang barak senior, jangan menjinjing tas ransel sekolah.
KEMBALI KE ARTIKEL