Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Perenungan: Memiliki Tuhan yang Besar

18 Mei 2011   02:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31 139 2
Kalau saya bertanya kepada orang-orang dalam setiap kesempatan berbicara di depan umum, apakah anda memiliki Tuhan yang besar? hampir semua mengatakan amiiiinnnn!!! atau apakah anda memiliki Tuhan yang baik? semua juga akan bilang amin, dengan suara yang nyaring dan yakin. lalu saya bertanya apakah kita bisa meminta sesuatu yang besar kepada Tuhan kita yang besar. Semua bilang bisa.




Ya... tentu saja bisa dan tentu itu boleh. Siapa yang tidak mau meminta hal-hal yang besar dari Tuhan kita. Bahkan, saat kita tidak meminta pun atau saat kita berseru pada-NYA, DIA pasti memberikan yang terbaik buat kita. Tetapi terkadang kita lupa untuk meminta sesuatu yang besar, kita juga harus menyiapkan kapasitas hati yang besar juga untukmenerima jawaban permintaan kita dan juga penolakan atas permintaan kita.




Kalau kita tidak menyiapkan kapasitas hati yang besar untuk menerima jawaban permohonan, maka kita akan menjadi sombong dan lupa diri, bahwa sesungguhnya hati kita belum siap menerima sesuatu yang besar itu. Lihatlah orang-orang yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi sukses secara tiba-tiba, kalau mereka tidak siap dalam hitungan bulan atau tahun orang tersebut akan tenggelam kembali karena memang dia belum siap untuk hal itu.




Banyak juga yang tidak menyiapkan hati mereka untuk penolakan permohonan atau penundaan permohonan dari-NYA. Akibatnya mereka menjadi kecewa dan luka batin dan lari dari-NYA, kemudian mencari cara singkat yang bisa dengan segera menjawab permohonan mereka. Bisa ke orang pintar, paranormal, menjadi koruptor, penjahat dan lain sebagainya.




Ada hal lain yg lebih penting. kalau kita memang mempunyai Tuhan yang besar, yang terbaik dan mau meminta hal yang besar serta terbaik dari Tuhan, maka kita juga harus berani memberi sesuatu yang besar dan terbaik bagi Tuhan. Memberi bukan berarti Tuhan kita kekurangan. Memberi bukan berarti Tuhan kesusahan. Memberi disini artinya kita mau memberi diri kita, waktu kita, hidup kita kepada Tuhan. Memberi disini juga bukan untuk Tuhan seutuhnya tetapi juga kepada ciptaan Tuhan yaitu sesama kita manusia. Tuhan juga hadir dalam hidup mereka.

Oleh karena itu kalau kita sudah menerima sesuatu yang besar dari Tuhan, maka saya percaya kita juga berani untuk memberikan yang besar kepada orang-orang yang membutuhkan dan itu bisa dimulai dari keluarga. Kita bisa memberikan waktu kita buat orangtua, anak, saudara. Kita bisa memberikan perhatian buat mereka yang sedang kehilangan. Kita bisa memberikan pertolongan buat mereka yang membutuhkan.




Ahhh.... alangkah indahnya bila manusia bisa hidup seimbang seperti itu. Disatu sisi berani untuk meminta yang besar tapi disisi lain juga berani untuk memberi yang besar. kiranya renungan ini memberkati kita semua.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun