Yang paling baru setelah berita rusuh pilkada di mojokerto adalah berita kerusuhan di duri kosambi, cengkareng. hanya masalah sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan jalan kekeluargaan tapi kemudian merembet ke aksi barbar yang sangat menyedihkan. kemudian berita tentang suporter sepakbola yang tawuran lagi setelah menonton pertandingan kesebelasan kesayangan mereka yang membuat macet jalan di kawasan jend. sudirman dan jalan-jalan utama lainnya.
aduh Gusti ada apa dengan bangsa ini yang dengan gampang lempar batu, lempar bom molotov, bakar mobil, bakar orang dan tindakan-tindakan mengerikan lainnya. apa bangsa ini masih mempunyai mental penjajah seperti bangsa belanda? menjajah yang tertindas, menjajah yang marjinal, menjajah yang lemah, menjajah yang tidak punya kekuatan dan lain-lain
mengapa di bangsa ini banyak sekali orang yang gampang untuk dikuasai emosi sehingga menimbulkan konflik, mengapa ada banyak orang yang mudah terprovokasi sehingga mudah untuk melakukan pengrusakan? dimana budi pekerti mereka? dimana akhlak mereka? dimana moral mereka? dimana nilai luhur mereka yang dulu sangat disegani sehinggan kita dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan persaudaraan? dimana semua itu??
Mau dikemanakan bangsa ini? sepertinya bangsa ini sudah tidak ada nilai-nilai kehidupan yang bisa dipegang. tidak ada lagi semangat musyawarah untuk mencapai mufakat. tidak ada lagi teladan yang bisa dianut. tidak ada lagi semangat kekeluargaan dan gotong royong. yang ada adalah menjajah bangsa sendiri. menjajah yang susah. menjajah untuk kepentingan pribadi dan golongan dan semuanya ini di mulai dari pemerintah.
berbicara mengenai pemerintahan, rekan-rekan kompasiana lebih pandai dalam mengomentari mereka. tidak semua orang yang ada dalam pemerintahan itu penjahat tapi mereka juga terjajah oleh rekan-rekan mereka yang punya kekuasaan dan kekuatan lebih. memang sumbernya dari pemerintah. kalau pemerintah baik pasti rakyatnya baik. tapi kalau pemerintahnya seperti ini ya sudah rakyatnya banyak yang seperti mereka.
hanya bisa menangis dan berdoa meminta pengampunan Tuhan buat bangsa ini. juga melanjutkan hidup dengan baik supaya bisa menjadi panutan bagi banyak orang lainnya. setidaknya lewat tulisan ini dan lewat kehidupan bisa mengubah keadaan untuk jadi lebih baik sedikit dari sebelumnya.
salam kompasiana....