23 Juli 2010 15:52Diperbarui: 26 Juni 2015 14:39900
Tanggal 23 Juli, ya ya. Mereka bilang ini adalah hariku. Mungkin aku begitu berharga di negeri ini hingga satu hari di antara 365 hari dipersembahkan untukku. Sebelumnya terima kasih untuk itu, walaupun aku tidak tahu, dan mungkin tidak akan pernah tahu, apa maksud itu semua.kalau boleh jujur, bukan hal-hal seperti itu yang kami mau. Kami hanya ingin perhatian. Kalian orang dewasa harusnya tahu, betapa tidak berdayanya kami. Tanpa ada perhatian dari siapapun, kami merasa seperti anak yatim piatu, yang mesti berjalan sendiri menghadapi kerasnya jalanan, membuat keputusan sendiri, menanggung segala resiko sendiri.Cukuplah sudah eksploitasi yang kalian timpakan ke kami. Kami tidak butuh keprihatinan kosong kalian. Seperti yang selalu tampak dalam foto-foto kampanye para calon pejabat, kami bukannya bangga, justru merasa seperti iklan tas yang bisa dijinjing dan dijual. Dipeluk, diemban agar mereka disebut sebagai orang yang penuh belas kasihan dan perhatian. Padahal pada kenyataannya, itu semua adalah bohong belaka. Semua itu Hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Setelah itu kami ditinggal begitu saja.Dan juga, aku tidak butuh air mata atau rasa belaskasihan kalian. Sajak-sajak atau gambar-gambar yang kalian buat tentang kami. Buat apa itu semua, kalau setelah itu pun kalian diam.Sudahlah, wahai orang-orang dewasa. Kami tidak memerlukan perayaan-perayaan. Bagi kami, kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman dalam bermain dan mendapatkan pendidikan adalah perayaan terbesar dalam hidup.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.