"Menegakkan suatu perintah Allah subhanahu wa ta'ala bukan hanya pekerjaan Muhammadiyah, tapi perintah Allah. Dan penegakan Islam itu tidak hanya sekedar keputusan musyawarah, tapi kita harus tahu bahwa setiap pribadi kita, setiap Muslim yang sudah melakukan kebenaran, maka di pundak mereka terpikul tugas dakwah, tugas melanjutkan," ujarnya.
Risman juga menjelaskan pentingnya peran kader sebagai inti dari sebuah jamaah. Kader yang mengikuti SEKAM ini diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga memiliki visi maju yang dapat mempercepat kemajuan umat.
"Teman-teman merupakan kelompok inti yang memiliki fasilitas, semangat giat, mampu mengeksekusi program-program, mampu mematuhi tugas pimpinan, dan mampu melakukan sesuatu yang luar biasa," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Lampung, Jamhari Hadipurwanta, menyampaikan bahwa kehadiran MPM di PWM Lampung diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan sosial di masyarakat. Ia juga berharap pelatihan ini dapat mencetak kader pemberdayaan masyarakat yang profesional.
Jamhari menekankan bahwa kader Persyarikatan Muhammadiyah adalah individu yang sangat dinamis. Hal ini sesuai dengan implementasi dari firman Allah dalam QS. Al-Insyirah ayat 7 dan QS. Al-Jumu'ah ayat 10.
"Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan pada Surat yang lain yang artinya: Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung," tambahnya.
Eddy Waluyo, Ketua MPM PWM Lampung, menjelaskan bahwa SEKAM di wilayah Lampung dirancang berbeda dengan SEKAM di daerah lain, dengan tujuan agar para pejuang di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan memiliki nilai tinggi, layaknya seorang direktur.
"Banyak orang kaya dan kantoran yang datang ke desa ingin jadi petani, hanya untuk berfoto. Satu hari ini petani harus mengenakan kemeja dan dasi untuk belajar teori, dan keesokan harinya mereka akan turun langsung ke lapangan, merasakan bagaimana penderitaan rakyat di Kalirejo," ujarnya.
Eddy juga menyatakan bahwa peserta SEKAM akan diterjunkan langsung ke lapangan untuk mengikuti kegiatan beberapa warga yang memiliki usaha di bidang peternakan, perikanan, pertanian, dan perdagangan.
Tujuan utama SEKAM adalah untuk mencetak fasilitator pemberdayaan masyarakat yang memiliki pemahaman dasar tentang pengorganisasian masyarakat serta keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendampingi dan memberdayakan masyarakat miskin.