Seperti yang di kutip Kantor berita Malaysia Bernama melaporkan, Senin (18/6), informasi ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan
Industri Malaysia Syed Hussein al-Habsyi. Khusus untuk kasus MAS, dia meminta direksi dan karyawan berdialog mencari jalan keluar terbaik mengatasi kebangkrutan. "Dialog terbuka antara karyawan dan manajemen harus segera dilakukan," ujar Syed Hussein.
Sumber Bernama, pengamat investasi di salah satu bank terbesar Malaysia, memberi bocoran kebangkrutan
MAS dan Proton. Kedua perusahaan terkemuka itu sekarang mampu bertahan hanya karena sokongan subsidi pemerintah. "Tapi sulit melakukan swastanisasi dua perusahaan itu karena ada gengsi negara dan pelayanan publik dipertaruhkan saat ini," ujar sumber itu.
KEMBALI KE ARTIKEL