"Menangani radio jauh lebih mudah asalkan kita bisa mengelaborasi antara teknologi yang ada dengan sistem pemancaran yang lama.
Sekarang siaran bisa dari rumah,sistem skeduling melalui aplikasi radio tidak pernah akan mati, para pengurus tidak harus terpaku pada pekerjaan fisik di stasiun radio, mengelolanya hampir seperti media sosial," jelas Budi. Para peserta pelatihan yang berasal dari berbagai sekolah Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Kulon Progo secara antusias mengikuti pelatihan.