Rasul-rasul lain yang sama-sama bingung langsung nyaut, "Ya udah, kita ikut aja, bos. Lagian, perut juga udah mulai konser."
Mereka naik perahu, siap nostalgia jadi nelayan. Tapi ya ampun, semalaman mereka cuma dapet... nihil. Iya, gak ada ikan sama sekali. Bahkan ikan cupang pun gak nongol! Situasi makin dramatis. Yohanes yang biasanya optimis akhirnya bersandar di perahu sambil ngomong, "Ini ikan pada ikut program diet apa gimana, sih?"
Pagi mulai merekah, langit berubah warna jadi jingga romantis, dan tiba-tiba dari kejauhan, ada sosok pria misterius di pantai. Dengan nada santai, dia teriak, "Eh, bro! Dapet ikan, gak?"
Simon yang mulai lelah cuma jawab, "Ngapain nanya, Bang? Ya jelas enggak!"
Pria itu senyum-senyum, terus kasih saran, "Coba deh lempar jala ke sebelah kanan perahu. Siapa tau hoki."
Para rasul saling pandang. "Serius? Ini kok kayak dejavu, ya?" bisik Yohanes. Tapi karena udah gak ada opsi lain, mereka nurunin jala lagi. Dan... BOOM! Jalanya langsung penuh ikan, sampai hampir robek! Rasanya kayak jackpot lotre, tapi versi nelayan.
Yohanes yang lebih peka langsung nyeletuk, "Ini pasti Tuhan Yesus!" Simon yang dengar itu langsung heboh. Tanpa pikir panjang, dia lompat ke air. Iya, lompat beneran, padahal masih pake baju lengkap! "Gue gak peduli basah, yang penting gue ketemu Dia duluan!" pikir Simon.
Sementara itu, rasul-rasul lain yang lebih realistis milih dayung perahu ke pantai sambil nahan ketawa ngeliat Simon berenang kayak atlet olimpiade. Begitu sampai di pantai, mereka liat Yesus lagi santai bikin api unggun. Ada ikan yang lagi dibakar, lengkap sama roti. Yesus senyum dan bilang, "Sarapan dulu, yuk. Tapi tambahin ikan hasil tangkapan kalian, biar rame."
Simon buru-buru tarik jala ke pantai, dan ternyata isinya 153 ekor ikan gede-gede! Yohanes sampai hitung satu-satu, saking takjubnya. Tapi anehnya, meski ikannya banyak, jalanya gak robek. Mukjizat banget, kan?
Saat mereka duduk melingkar, Yesus bagiin roti dan ikan ke mereka. Momen itu sunyi, tapi penuh cinta. Semua rasul sadar: yang mereka butuhkan bukan cuma ikan, tapi Yesus sendiri. Karena hanya bersama-Nya, perut kenyang, hati tenang, dan hidup jadi terang.
Yesus lalu kasih pesan tersirat yang romantis: "Gue gak cuma ngasih kalian ikan. Gue mau kalian jadi saluran berkat, yang bawa kasih dan harapan ke dunia ini."
---
Pesan Teologis:
Mukjizat ini bukan cuma soal ikan, tapi soal kehadiran Yesus yang selalu memberi kelimpahan kasih, terutama saat kita merasa kosong. Sebagaimana Yesus memanggil Simon dan para rasul di awal, Dia memanggil lagi untuk menegaskan panggilan itu. Dalam bahasa Katolik, ini mengingatkan kita pada Ekaristi: perjamuan kasih di mana Yesus selalu hadir untuk memberi hidup yang sejati.
---
Bagaimana? Cukup romantis dan humoris?