Menjadi orang baik dan benar rupanya tidak selalu dapat diterima oleh sesama dengan baik. Ketika kita dengan hati dan pikiran yang dipenuhi dengan prasangka dan kebencian kepada sesama, maka kita juga akan sulit untuk melihat dan merasakan kebaikan sesamanya. Ketika kita sudah dikuasai oleh pikiran negatif bahwa "orang lain akan selalu menjahatiku", maka cara pandang kita pun juga akan selalu dipenuhi dengan kejahatan. Ketika kita sudah lebih dahulu berprasangka kepada orang lain, sebenarnya kita membangun tembok pemisah yang memisahkan diri kita sendiri kita dengan orang lain. Ketika kita sudah terbiasa memisahkan diri kita dengan orang lain, maka hidup kita menjadi hidup yang berpusat pada diri sendiri, yang egois, yang pokoknya adalah "Saya aman dan tenang. Masa bodoh dengan orang lain".