yang mengejutkan, setiap kali ada pertanyaan tentang acara televisi yang hanya berkisar hal demikian, jawabannya karena permintaan dari masyarakat? sebenarnya, masyarakat hanya melihat apa yang disajikan dilayar televisi, dan tentunya masyarakat akan mengikuti apa yang ada di televisi. orang jawa bilang tontonan itu tuntunan. selain itu, televisi juga merupakan media informasi dan edukasi yang penting dalam masyarakat.
jadi, agak menghkhawatirkan sekali, kalau ada tontonan yang tidak membawa tuntunan, atau miris lagi jika ada seorang panutan (tuntunan) yang hanya jadi tontonan saja.
agak menghawatirkan jika acara televisi ini tidak mendapatkan sorotan khusus, masalahnya sebagian besar acara tersebut sebagian besar tidak memberikan edukasi yang jelas. dan penonton kita sebagian besar adalah anak-anak. kasihan sekali kalau anak cucu kita kelak hanya mengerti goyang Oplo*an atau lawakan tak beraarah.
kadangkala yang menghawatirkan adalah ketika menyalahartikan istilah kebebasan berpendapat, yang diartikan sebebas-bebasnya untuk menampilkan kebebasan berekspresi tanpa filter atau arahan. karena tidak semua orang mempunyai daya tangkap, daya saring dan pandangan yang sama atas acara yang ditampilkan ditelevisi.
pihak televisi perlu untuk menyajikan sesuatu yang baru, yang benar-benar inspiratif, benar-benar mengedukasi . sesuatu yang berbeda.supaya masyarakat juga terbiasa dengan hal-hal yang berbau edukasi. misalnya acara cool japan ini bisa dijadikan contoh yang menarik. tidak masalah mengadopsi acara televisi dari luar negeri asalkan bermutu dan membawa manfaat.
beberapa acara televisi yang menampilkan nilai edukasi memang ada, tetapi durasinya amat sangat sedikit atau malah kadang stasiun televisinya tidak bisa ditangkap oleh masyarakat secara umum.
memang benar, pada umumnya masyarakat lebih memilih tontonan yang light, namun tidak ada salahnya tampilan light (ringan) pun memberikan pengetahuan.
ini hanya opini semata, tergantung bagi yang menjalankan media saja. karena sebenarnya penonton televisi pada umumnya adalah konsumen, dan media informasi dan komunikasi adalah pelaku pelayanan publik yang berperan besar dalam pembentukan pola pikir masyarakat. jika media informasi dan komunikasi tidak sehat tentunya bisa "membunuh" jutaan rakyat yang mendapatkan informasi darinya karena kesalahan persepsi dan informasi.
jadi, mari kita memposting, menyebarkan, menampilkan hal hal yang positif yang membangun pola pikir yang lebih baik.