Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Teman Khayalan : Sabrina dan Shellby

10 Januari 2011   15:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:45 420 4

*

“Mama pergi ke Mini market deket rumah dulu ya, nanti pulangnya mama bawakan ice cream kesukaan kamu.”

“Iya, Ma. Yang rasa stroberi ya,” balas gadis kecil itu yang segera disambut ciuman lembut mamanya. Tepat di atas keningnya. Dan perlahan keluar meninggalkannya.

Pintu kamar ditutup, ruangan dengan dinding yang dihiasai wallpaper dominan berwarna merah muda kembali menyisakan ‘para’ penghuninya dalam kesehariannya.

“Mengapa Shellby ngeliatin Sabrina kayak gitu?” tanya Sabrina sesaat setelah pintu kamar ditutup.

“Sabrina jahat! Jangan ganggu Shellby!” jawab Shellby ketus.

“Kenapa Shellby marah? Salah Sabrina apa?”

“Gak usah nanya Shellby!”

“Kok gitu sih? Kita kan sahabat,” tanya Sabrina cemas.

“Sahabat? Justru Shellby benci sama persahabatan kita!”

“Memangnya kenapa dengan persahabatan kita? Bukannya Shellby selalu bahagia? Kalau Shellby sedih, Sabrina pasti ada buat bikin Shellby bahagia.”

Shellby terdiam mendengar Sabrina berbicara, ditatapnya dalam wajah sahabatnya. Sabrina pun mendekati sahabatnya itu, balas menatap wajah shellby.

“Shellby masih ingat gak waktu pertama kali kita kenalan? Di kamar ini juga loh. Waktu itu Sabrina liat Shellby nangis, trus Sabrina ajak main boneka bareng Sabrina, habis itu kita sahabatan sampai sekarang,” Sambung sabrina kembali.

“Tapi Shellby benci persahabatan kita yang gak nyata! Cuma Shellby yang bisa ngeliat Sabrina, cuma Sabrina juga yang bisa ngeliat Shellby. Terus Shellby benci cuma bisa diam kalau ada orang lain, kita gak bisa main lagi, ketawa juga gak bisa. Shellby gak mau itu!”

“Shellby....” balas Sabrina yang terputus karena sudah disela Shellby.

“Mendingan Sabrina pergi aja. Shellby gak mau ngeliat sabrina lagi! Shellby mau sendiri!” sela Shellby.

Belum sempat Sabrina mencoba menenangkan sahabatnya. Langkah kaki terdengar di luar kamar, berhenti tepat di depan pintu. Mereka berdua terdiam. Seseorang membuka pintu kamar dari luar.

“Mama sudah pulang. Ini ice cream yang mama janji beli tadi,” ucap mama gadis kecil tadi seraya memberikan ice cream rasa kesukaannya.

“Rasanya Mama tadi dengar kamu berbicara sama seseorang, sama siapa tadi anak mama berbicara?” tanya mamanya kembali.

“Enggak kok, cuma main boneka aja kok.”

“Yaudah, lanjut aja lagi main bonekanya ya, Mama mau masak dulu buat makan siang kamu nanti,” sambung mamanya.

Belum sampai langkah mamanya meninggalkan kamar itu, Gadis kecil itu memanggil mamanya kembali.

“Ma..”

“Ada apa, sayang?”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun