sebagai user id dalam jagad "perchattingan" atau istilah lainnya nick, aku menginginkan kebebasan, toh tidak akan ada pihak manapun tahu aku ini siapa. tapi situasinya menjadi berbeda setelah aku dan dia "
jadian". kami sama-sama tahu bahwa ada jarak yang sangat jauh memisahkan kami berdua. dia telah melihat pict aku, dan akupun tahu phisically dia seperti apa, so ini sama sekali bukan masalah fisik. bahkan kami deklarasikan bahwa jadian ini lebih dikarenakan ada bermacam faktor antara kami yang menunjukkan skala: she is my type: and she said: he is my type. done, terjadi kesepakatan bahwa ada ikatan emosional
mesra antara kami. lalu sebagaimana layaknya hubungan
cinta di alam real, dia meminta komitmen. aku setujui komitmen itu lebih karena aku sayang sama dia. singkat cerita, aku tidak lagi boleh nakal atau seloroh menggoda nick-nick wanita or cenderung feminin. tapi setelah 1-2 bulan kujalani,
chatting tidak lagi menyenangkan dan beberapa rekan nick mengatakan aku kehilangan jatidiri sebagai just. aku bukan lagi just yang mereka kenal dengan celoteh-celoteh lucu seputar asmara. aku menjadi nick yang tidak lagi mampu menghangatkan udara room chatting dengan ketikan-ketikan gombal yang
narsis,
lebay, dsb yang mereka sematkan ke pundak nick aku sebagai "
gombaler" atau perayu yang rada udik. padahal selama ini aku sendiri sering tertawa sendiri dengan apa yang barusan saja aku posting di update or
chatroom. yaitu tadi, kesannya
lebay,
norak tapi masih dapat ditolerir dan sebagian menganggap itu lucu bahkan sangat lucu. beberapa nick mulai berani bertukaran nomer hape denganku, tentu saja kuberi, tidak masalah bagiku. 1 hari saja aku tidak
online, maka YM tempat kerjaku yang menjadi sasaran untuk berchatting ria. terkadang karena sibuk akupun mengabaikan YM itu, kini giliran sms menggetarkan saku celanaku. aku senang dan akupun menjadi tergila-gila dengan chatting. tiada hari tanpa
chatting. beda lagi dengan apa yang dirasakan teman mesra chatting aku. dia hanya ingin bahwa kata-kata mesra dari aku itu hanya ditujukan kepada dirinya semata. aku tidak diijinkan private chat dengan wanita lain. dan kalau sampai ketahuan di room ngegombal maka dia akan ngambek dan marah. aku tidak ambil pusing pada awalnya, tapi dia memaksa dengan cara sebagaimana wanita mampu meluruhkan pria: menangis dengan emoticon. tentu saja aku tidak percaya, tapi selama hampir 2 bulan
jadian itu, dia terus melakukan hal yang sama. akhirnya aku berhenti menjadi nick gombaler dan alay, kuakui itu berkat dia. tapi yang terjadi disisi lain adalah aku kehilangan teman-teman gank chatting. entah itu pria atau wanita yang sudah terlanjur mengetahui bahwa aku adalah gombalers
lebay sejati. aku sulit menerima situasi itu, akhirnya kuputuskan untuk keluar dari komunitas chat room dan mencari chat room lain dengan tujuan menggeser nick aku yang lebay dalam kata-kata
cinta, menjadi lebay dalam paradigma lain. tapi sejauh ini aku belum menemukan paradigma apa yang bisa cocok untuk aku dengan pola posting aku yang seperti itu ketika
chatting agar tetap menyenangkan dan menarik. ada rasa sedih menghinggapi aku. beberapa dari mereka lalu mulai memberanikan diri untuk
private chat menanyakan perihal kenapa aku keluar dari komunitas. bahkan nick pasangan wanita ku pun berpuluh kali mempersoalkan itu, dan merayuku untuk kembali rutin masuk room seperti biasa. kini dia jarang
online, aku juga jarang. kalau sesekali aku masuk room chatting mereka selalu memberi pancingan kepadaku untuk mempostingkan "jurus-jurus rayuan" yang lucu dan lebay. sayangnya, aku tidak sanggup lagi, tapi aku masih sanggup melakukannya di room chatting yang lain. aku hanya mengada-ada dengan predikatku sebagai playboy kabel. tapi kini aku menyadari bahwa watak dan sifat asliku bukanlah seseorang yang mudah mempermainkan perasaan seseorang apalagi wanita. chattingku itu tetap untuk iseng, walaupun dengan nick pasangan wanitaku itu aku sering berkata bohong bahwa itu adalah serius.
KEMBALI KE ARTIKEL