Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Edisi Ibnu Khaldun

24 Oktober 2014   17:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:53 136 0

Aku hanya ingin mengenalnya lebih dalam, mencoba untuk menghayati dan meresapi gagasan-gagasannya yang brilian, meski mungkin sebagian orang akan menganggapnya ini biasa-biasa saja. Entahlah…tapi yang pasti semua ini berawal dari perbincanganku bersama teman-teman, yang bagiku endingnya kurang memuaskan. Terlebih lagi salah satu kitabnya menjadi penghuni perpustakaan pribadiku. Memiliki kitabnya sekan melahirkan kewajiban baru bagiku untuk memahami dan menyatu dengan gagasan-gagasannya, inilah “hukum kepemilikan” yang hendak aku bangun bersama dengan sahabat setiaku ini. Meski hanya berbekal dengan salah satu kitabnya dan didukung oleh beberapa rujukan buku yang juga membahas tentang pikiran-pikirannya, aku hendak bercerita tentangnya. Pikirku menggeliat, mengapa gema pikirannya tak sekuat para pemikir-pemikir Barat, padahal jauh sebelum para pemikir Barat melahirkan beberapa teori-teorinya, sosok ini telah lahir dan menuangkan banyak gagasan maupun teori-teorinya, yang juga bersinggungan dengan apa yang dicetuskan oleh para pemikir Barat. Seperti teori Ashobiyah dan kategorisasi masyarakatnya, dalam teori Charles Horton Cooley kita mengenal teori Primary group dan secondary group, Ferdinand Tonnies dengan teori gameinshaft dan gesellsschaftnya, atau Emile Durkheim dengan teori solidaritas mekanik dan solidaritas organiknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun