Di dunia maya dan di beberapa messenger, banyak beredar cerita tentang Indomie. Ada yang jorok, lucu, kasar, fantasi, atau bahkan beraroma persaingan antar produk mi instan. Konteksnya tentu karena pada saat yang bersamaan sedang berlangsung program promosi Indomie dengan nama “Cerita Indomiemu”. Lewat program ini, konsumen diajak untuk mengirimkan pengalaman mereka yang ada hubungannya dengan Indomie. Beberapa cerita jalur “indie” yang sempat saya baca antara lain :
- “Aku beli indomie karena di bungkusnya ada gambar telur, paha ayam, dan sayuran. Tapi saat aku buka cuma ada mie sama bumbunya doang. Sejak itu, aku gak mau lagi beli indomie. Ini ceritaku dan aku gak mau dengar ceritamu....!!!”
- “Heran gue sampe sekarang. Indomie goreng kok masaknya direbus yeh bukannya digoreng? Aturan namanya jadi indomie rebus dikecapin. Hahahahaha.. Ini ceritaku mana ceritamu?”
- “Ketika aku berumur 5 tahun banjir melanda rumah kami, tetapi bapak lebih memilih mengevakuasi 5 kardus Indomie daripada aku. Itu ceritaku, apa ceritamu?”
KEMBALI KE ARTIKEL