Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana
coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari
 coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan
coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya.
Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Dengan pendapat-pendapat tersebut maka dapat didefinisikan bahwa
coaching adalah metode  pengembangan diri dan pencarian solusi atas masalah yang dihadapi oleh seseorang, dimana
coach memberikan kesempatan luas kepada
coachee untuk mengutarakan masalah yang dihadapi, kemudian menggali potensi
coachee untuk menemukan sendiri solusi yang terbaik yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, kapan rencana aksi akan dilakukan serta hambatan yang kemungkinan akan muncul. Selain itu
coach juga perlu untuk menanyakan orang terdekat yang bisa diajak untuk berkolaborasi dengan
coachee untuk membantu melakukan rencana aksinya. Penting diingat bahwa
coach tidak boleh bersikap menggurui saat menggali potensi dari
coachee, biarkan mereka nyaman untuk menceritakan semua masalah, usahakan mereka mengeluarkan pendapat dengan hati yang tenang tanpa tekanan, tanpa merasa bersalah dan intinya mereka tetp dihargai mulai dari awal sampai akhir sesi
coaching.
KEMBALI KE ARTIKEL