Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tiga Tangisan, Ribuan Sukacita

2 Maret 2012   05:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:38 222 0
Kehidupan bagaikan arena pertandingan atau perlombaan bagi seseorang dalam menjalankan kebaikan. Kebaikan yang kita lakukan adalah cermin bagi setiap orang untuk dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi. Tetapi di dalam menjalankan kehidupan yang baik itu terkadang tidak semudah kita membalikan telapak tangan. Karena ada yang namanya "proses" didalamnya yang harus kita lalui.

Yang namanya proses tidak mudah memang dalam menjalankannya. Karena lebih mudah untuk mengatakannya daripada melakukannya. Cucuran air mata, keringat, bahkan goresan-goresan luka pun terkadang tidak lepas dari itu semua. Bahkan pengkhianatan, putus asa, kecewa, dendam, amarah, sakit hati, dan mengampuni seringkali menjadi warna-warni kehidupan yang tidak bisa dipungkiri. Tetapi cinta, sayang, damai, kesetiaan, kelembutan hingga saling mengasihi seringkali menjadi penolong di waktu susah.

Sukacita, kesenangan, dan keindahan  yang diharapkan tidak akan bisa dilihat secara kasat mata oleh mata kita. Semuanya hanya berupa ribuan tanda tanya: "MENGAPA SEMUA INI TERJADI?" di dalam hati kita. Tetapi akan mendatangkan kesukaan yang besar bila kita tabah, sabar dalam melaluinya. Tangisan-tangisan kecil yang telah terjadi akan berubah menjadi ribuan sukacita yang mengalir.

Berikut adalah Tips di kala Anda sedang mengalami masalah tetapi sulit didalam menghadapinya:

1. Masalah Adalah Berkat. Bukan hanya sukacita saja yang dapat dikatakan berkat, tetapi masalah juga. banyak orang hanya mau senangnya saja tetapi sakitnya tidak mau. Padahal itu adalah berkat  agar kita bisa belajar dari apa yang mau disampingkan dari datangnya masalah tersebut.

2. Masalah Datang Tidak Akan Melebihi Kekuatan Kita. Banyak orang ketika mengalami masalah mereka tidak kuat dalam menghadapinya. Dan umumnya salah satu cara menghindarinya yaitu dengan bunuh diri. Kasus bunuh diri yang sering terjadi di negara mana saja dasarnya adalah "MASALAH". Contoh Jepang, adalah salah satu negara yang memiliki presentasi bunuh diri terbesar diantara negara-negara terbesar lainnya. Bunuh diri yang disebabkan oleh masalah-masalah seperti keuangan, keluarga, ekonomi, tekanan, cobaan, menjadi salah satu alasan untuk membenarkan diri seseorang mau melakukan bunuh diri. Banyak orang mengalami putus asa dan mengakhiri hidupnya hanya karena merasa: Masalah yang dihadapinya terlalu besar, dan tidak sanggup untuk menjalaninya. Padahal Tidak ada masalah yang tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu lihatlah masalah dari sudut pandang yang lain. Sebagai orang yang mengenal, beriman, dan bertakwa kepada Allah tidak seharusnya kita melihat masalah itu lebih besar dari apapun. Tetapi lihatlah bahwa Allah yang kita sembah di Surga lebih besar dari masalah-masalah yang kita hadapi. jadi tidak mungkin Allah membiarkan kita menghadapi masalah sendirian. Pasti Dia akan menolng kita dalam cara dan bentuk apapun yang tidak pernah kita pikirkan.

3. Masalah adalah Proses Belajar. Contoh yang paling umum kita lihat adalah sekolah. Untuk bisa seseorang lulus dari tingkat terendah ke tingkat yang tinggi dalam sekolah, seseorang harus mengalami suatu proses yang namanya belajar. Dan sampai waktu tertentu proses belajar akan berubah menjadi ujian. Dan ujian ini adalah penentu kelulusan kita untuk dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Begitu juga masalah. Masalah adalah ujian/ praktek dari setiap teori yang kita tahu dan pelajari di dalam dan luar institusi pendidikan serta dari apa yang kita katakan kepada orang lain. Dan masalah juga adalah sesuatu yang harus diselesaikan. Di dalam masalah kita belajar yang namanya Kedewasaan, di dalam masalah kita belajar apa yang namanya kemurnian hati. Baik itu kerendahan hati, kesabaran, pengendalian diri, kelembutan, damai sejahtera, kebaikan, kemurahan, semua kita pelajari dari apa yang namanya "masalah."

4. Happy Ending. Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Peribahasa ini sangatlah tepat digunakan bagi akhir dari suatu masalah. Masalah itu hanya depannya saja tidak enak dan sakit, tetapi diakhir semua itu mendatangkan sukacita yang luar biasa sekali bagi mereka yang bertahan dan melalui proses tersebut dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Contoh: Buah Durian. Durian adalah buah yang diluarnya berduri. Dan karena kulit luarnya yang berduri dan tajam itu, kulit durian seringkali menusuk dan akan membuat sakit tangan kita bila memegangnya. Tetapi bila kita membelahnya dan memakan buah yang ada di dalamnya, rasa sakit yang kita alami tadi saat memegang buah durian tersebut akan terlupakan begitu saja  kerena begitu nikmatnya dan sedapnya isi dari buah durian tersebut. Percayalah bahwa segala sesuatu yang Anda alami itu ada waktunya. Ada waktu untuk menangis, tetapi ada waktu juga untuk tertawa., ada waktu untuk bersedih, tetapi ada waktu juga untuk bersukacita. Jadi, mengapa kita harus takut dan putus asa.

Kesimpulan dari semua ini,  janganlah takut dan putus asa bila Anda sedang Menghadapi masalah. karena masalah adalah bagian dari hidup yang tidak dapat dilepaskan dari manusia yang hidup. Hanya orang mati saja yang tidak punya masalah. Tetaplah semangat. Dan pikirkanlah, bahwa bukan Anda saja di dunia ini satu-satunya yang memiliki masalah. Bahkan ada orang lain yang memiliki masalah lebih besar dari Anda sekarang ini. Menangis sekali, dua kali, bahkan sampai tiga kali itu disaat Anda sedang menghadapi masalah itu tidaklah apa-apa, karena dibalik tangisan Anda itu, Percayalah, ada ribuan tawa dan sukacita yang akan siap Anda tuai bila Anda dengan tekun dan sabar menghadapinya. Oleh karena itu, tetaplah semangat, maju terus, n...Don't Worry, Be Happy!!



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun