Setelah Metromini tinggal menunggu waktu untuk menjadi sejarah menyusul oplet, helicak dan bemo, angkutan umum kota (angkot) berada dalam keadaan
"survival for fittest" (meminjam istilah Charles Darwin), bertahan untuk cocok atau punah. Metromini -juga kopaja- memang harus tunduk pada kehendak zaman karena keberadaan Trans Jakarta, belum lagi MRT yang kalau tak ada aral melintang beroperasi pada 2019.
KEMBALI KE ARTIKEL