Pada 2009 ketika diajak beberapa kawan untuk membuat akun di Facebook, saya berulang kali menampik. Sebagai seorang yang cenderung melankolis, lebih menyukai menulis diary kalau ingin curhat terhadap hal yang pribadi  atau memberikan tanggapan terhadap suatu kejadian yang dianggap penting – sebagai seorang yang kesadaran sejarahnya kuat-membuka diri kepada orang lain, sekalipun dekat hal  yang dihindari.  Apalagi memamerkan foto-foto pribadi  bagi saya waktu itu masih merupakan hal yang tabu.
KEMBALI KE ARTIKEL