Pada malam itu gitar tidak saja dicangklongkan bagaikan sebuah Thomson, tetapi di bagian lagu yang hisiteris, gitar malah dikesampingkan ke bagian punggung dengan tangan menuju tumit. Ia lalu bergerojotan kaki mau pun pinggulnya, sedangkan suaranya seperti menjeritkan kerinduan yang ganas. Jemari yang ditekukannya kaku, tetapi seolah-olah meremas dingin yang ghaib.