Hingga Agustus 1958 pemberontakan di Sumatera dan Sulawesi belum tanda-tanda berakhir. Sekalipun pasukan TNI mengalami kemajuan secara militer, tetapi beberapa kali pemboman yang dilakukan pihak PRRI/Permesta cukup mengkhawatirkan. Kodam Siliwangi menggelar Latihan bahaya udara di Kota Bandung pada awal Agustus 1958.  Latihan bahaya udara ini menggunakan sirene, tanda tontong dan lonceng. Kendaraan bermotor diminta berhenti di tempat terlindung dan begitu juga warga kota Bandung mencari tempat perlindungan. Ketika latihan bahaya udara dilakukan jalan raya dan kantor-kantor sepi dan kendaraan terlihat melintang. Â
KEMBALI KE ARTIKEL