Suatu hari di sebuah desa di Lereng Gunung Merapi, Jamroni (Hamish Daud) tertengun ketika ia digelandang dengan tuduhan maling sapi kehadapan juragan sapi (Dede Yusuf). Sang juragan memakai kacamata hitam dengan baju lurik-lurik memakai topi, mencacinya. Namun ia tidak menyerahkannya pada polisi dan ingin memberinya pelajaran. Topinya diletakan di kandang dan kemudian Jamroni jadi bulanan-bulanan sang juragan. Dede Yusuf tampil mengesankan sebagai juragan jago berkelahi di usia di atas 40 tahun mampu memperagakan tendangan belakang yang jitu: khas taekwondoin.
Adegan ini ditutup dengan komikal sekali ketika anak buah juragan melapor: maling sebenarnya ditangkap. Lalu apa kata juragan? Dengan enteng dia berkata: “Saya tidak akan minta maaf. Anggap saja apa yang kita lakukan tadi sebagai olahraga”. Saya suka melihat ekspresi wajah mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini tak ada rasa menyesalnya, terkesan pongah. Wajah yang mengesalkan. Tetapi karena bisa bikin kesal dan terasa komikal itu,membuat penampilan cameo Dede Yusuf mengesankan. Sementara Hamish Daud juga tk berdaya, hanya bisa pasrah sebagai orang kecil.
KEMBALI KE ARTIKEL