Gedung Manila Press Club Jum’at 14 Februari 1958 penuh dengan wartawan mancanegara. Mereka bukan mendengar keterangan pers dari seorang politisi Filipina, tetapi mendengarkan keterangan pers dari Letnan Kolonal Ventje Sumual, salah seorang tokoh yang sudah dianggap pemberontak Pemerintah Indonesia. Desas desus yang beredar di kalangan wartawan ialah bahwa esok harinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia akan diprokalamirkan di Padang. Sumual adalah perwira menengah militer dari Sulawesi Utara yang sudah dianggap sebagai pemberontak.