Pada kuartal terakhir 1957 maraknya perilaku para cowboy atau crossboy (dua istilah yang saling berganti tetapi mengacu pada suatu kelompok remaja yang anti sosial) akhirnya membuat aparat militer ikut menindak. Tindakan ini terjadi bersamaan ketika situasi politik nasional kian memanas dan meningkatnya perasaan anti Barat dan yang dianggap berbau Barat. Keberadaan para cowboy atau crossboy rupanya dianggap sebagai efek negatif dari budaya Barat. Sejumlah perilaku para crossboy ini dinilai tidak bisa lagi ditolelir.