Stasiun yang tidak ramai dan tidak lengang,
Teduh, dibanding dengan kotamu yang panas
Hatiku riuh!
Siang itu, aku sampai di kotamu dengan hati yang membuncah
Datang di hari bahagiamu
Seorang bapak paruh baya menyapa,
Aku anggap itu sebagai keramahan kota
Tapi salah!
Keriuhan yang membuncah,
Kehangatan kotamu,
Semua berbalik saat aku pulang
Sudut-sudut stasiun, peron,
Petugas stasiun, kursi panjang, dan minimarket
Semua membawa ingatan tentang kau!
Keputusan terbaik adalah secepatnya pergi
Hei, apa salahku?
Aku sudah salah mengira
Atas ulahmu yang membuat aku menduga
Hei, kamu!
Terimakasih sudah menjadi pelajaran, ujian, bahkan bahan tulisan
Silahkan lanjutkan hidupmu!
Siapa aku berhak menjegal mimpimu
Tidak ramai, tidak lengang
Di stasiun itu kereta silih berganti datang
Harusnya aku belajar dari kereta itu
Atau belajar dari stasiun itu
Belajar untuk mengikhlaskan
Purwokerto, 8 Maret 2014