Pada suatu hari diujung bulan Desember tahun 2011 saya mendengar samar - samar teriakan-teriakan diluar kamar,saya berpikir ada aksi demonstrasi didepan pintu gerbang Rumah Tahanan (rutan),sehingga memancing saya untuk keluar kamar memastikan apa yang terjadi.
Sebagai orang yang sering ikut aksi demonstrasi tentu menarik juga melihat orang-orang berteriak-teriak ditengah terik matahari dan dinginnya hujan,menyampaikan aspirasinya,dugaan saya bahwa kemungkinan suara suara itu suara,suara unjuk rasa didasarkan karena di Rutan Menggala ada berapa politisi diantaranya wakil Bupati MESUJI terpilih yang belum sempat dilantik,karena yang bersangkutan tersangkut kasus korupsi saat belau masih menjabat anggota DPRD,(masih ingatkan kasus heboh mesuji berdarah?).
Tapi ternyata dugaan saya salah,bukan ada aksi demontrasi tetapi kawan-kawan warga binaan sedang memindahkan sebatang pohon beringin besar yang akan dinaikkan keatas mobil.
Ceritanya ada pohon beringan cukup besar di halaman dalam Rutan,beberapa bulan sebelumnya pohon ini dipangkas dahan-dahannya atas perintah Kepala Rutan,tadinya sempat ada tanda tanya juga mengapa pohon yang rindang itu dipangkas,biasanya kami bisa duduk berteduh dibawahnya,sekarang tak bisa lagi karena panas,tapi menurut Karutan itu dilakukan untuk keamanan dan akan digantikan dengan pohon lain.
Beberapa hari sebelum ada kegaduhan itu, pohon itu digali,menurut Karutan pohon itu mau dipindahkan ke rumahnya mau ditanam disana dan akan dijadikan pohon bongsai,saya berfikir besar sekali pohon ini,belum tanah yang ikut menempel diakarnya,saya perkirakan beratnya sekitar 3 ton,terus saya berfikir gimana mindahinnya,pake apa bawanya?.
Tahulah saya setelah saya keluar kamar,ternyata suara-suara itu berasal dari suara kawan-kawan yang berusaha menaikan pohon beringin itu keatas mobil truk bak besi,menurut kawan-kawan mereka sudah tiga jam lebih telah berupaya menaikan pohon besar itu keatas mobil,tapi belum berhasil,ada sekitar 50 orang lebih,keringat sudah bercucuran,sudah mulai nampak kelelahan dan putus asa diwajah mereka.
Saya datang dan coba membantu mereka,tapi pohon besar itu tidak bergeser sedikitpun,terlalu berat,seharusnya pake alat berat atau pake alat derek.
Saya usul kepada petugas jaga yang mengkomandoi pengangkatan pohon itu,saya sarankan agar mobil digeser sedikit saja agar posisi kayu balok sebagai lori/bantalan pohon sedikit miring,sehingga pohon tidak terlalu susah bila didorong naik,dan beliau setuju.
Mobil degeser mundur,untuk mendapatkan jarak ideal,karena kalau terlalu jauh ma ka kayu balok-balok penyangga /tatakan /lori tempat jalan pohon untuk naik akan patah,karen bebannya sangat berat.
Saya minta juga kepada kawan-kawan agar berdoa terlebih dahulu,
Selanjutnya saya sampaikan " kita semua harus kompak,harus ikut aba-aba,harus satu komando",sekaligus saya minta izin saya gak bisa bantu tenaga,saya hanya memprovokatori,dan memberikan aba-aba,jadi saya cuman modal suara aja.hehehe.
....hayyo kawan-kawan semangat,satu komando,setuju!!! Setuju jawab kawan-kawan.
Baca basmalah!! Saya berteriak,semua melafazkan "bismillahirrohmanirrohiiim".
Saya ambil posisi diatas mobil agar memudahkan mengkomandoi kawan-kawan semua.
Ok semua siap! Saya bertanya....siaaap! Jawab kompak kawan-kawan.
Perhatikan aba-aba saya,hitungan ketiga keluarkan seluruh tenaga kalian,pusatkan perhatian dan tenaga kalian,setuju!!!....setuju! Jawab kawan-kawan.
Satu,dua tiigaaaa!...pohon bergerak pelan.
Coba pohon digoyang2kan dulu sebelu didorong ya pintaku,agar lebih mudah didorong naik pintaku kepada mereka.
Ok kita mulai lagi,satu,dua ,tigaaaa!,
.......pohon terdorong naik,......kawan-kawan senang dan bangkit kembali semangatnya,
saya terus motivasi mereka,......hayo kawan tatap kompak dan semangat ya!,
Masih semangat? Saya bertanya.
Masiiihhh!!z.......jawab kawan-kawan dengan kompak.
Ok,kita mulai lagi....satu,dua tigaaaaa!
Pohon terus terdorong naik,
sesekali saya teriakan takbir untuk menambah semangat mereka.dan Alhamdulillah tak lebih setengah jam saja pohon itu sudah diatas mobil,kami semua bernapas lega,karena hampir-hampir tadinya semua hampir putus asa.
Ternyata provokator tidak selalu berkonotasi negatif,kita butuh provokator dan motivator dimana saja,juga dipenjara sekalipun ternyata.
Salam dari penjara!
(diceritakan seseorang yang sedang menjalani ujian hidup dalam penjara dunia,mohon didoakan semoga dosa2nya diampuni)