Karakter melayani harus ditanamkan oleh pihak yang memberi layanan terutama kepada pegawai atau pekerjanya. Memang karakter ini tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi harus dipelajari, dipraktekkan sehingga menjadi kebiasaan.
Untuk membiasakan karakter melayani, pemberi layanan harus rutin memantau pegawai atau pekerjanya agar selalu ramah serta memberi pandangan kepada mereka bahwa pembeli atau pengguna jasa itu adalah raja yang harus dilayani dengan baik. Karena pegawai atau pekerja tetap bisa bekerja karena masih ada pembeli atau pengguna layanan yang tetap setia, seandainya tidak ada pembeli atau pengguna layanan lagi yang datang, maka usaha tersebut akan gulung tikar, akhirnya pegawai atau pekerja akan berdampak pemutusan hubungan kerja.
Seperti halnya di hotel - hotel, bank - bank dan juga di perusahaan penerbangan semua karyawannya diajarkan untuk melayani dengan sopan, ramah, dan murah senyum. Perilaku yang demikian akan membuat pembeli atau pengguna layanan merasa nyaman dan tenang dengan pelayanan yang penuh dengan keramahan dan kesopanan.Â