21 November 2024 20:45Diperbarui: 21 November 2024 21:012859
Debur ombak terdengar sayup-sayup, menghantam pantai dengan ritme yang entah kenapa terasa seirama dengan detak jantungku. Aku berlutut di atas pusara Ayah. Tanahnya masih basah dan dingin, seperti hatiku yang terbelah. Air mata jatuh begitu saja, mengalir tanpa henti. Aku meraung, memanggil nama Ayah. Namun hanya suara gemuruh laut yang menjawab, menghapus semua harapan untuk mendapatkan maafnya.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.