Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Tirai Jingga

21 November 2024   20:45 Diperbarui: 21 November 2024   21:01 285 9
Debur ombak terdengar sayup-sayup, menghantam pantai dengan ritme yang entah kenapa terasa seirama dengan detak jantungku. Aku berlutut di atas pusara Ayah. Tanahnya masih basah dan dingin, seperti hatiku yang terbelah. Air mata jatuh begitu saja, mengalir tanpa henti. Aku meraung, memanggil nama Ayah. Namun hanya suara gemuruh laut yang menjawab, menghapus semua harapan untuk mendapatkan maafnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun