Beberapa kebiasaan yang tidak kita sadari kadang menjadi label bagi diri kita, maka selayaknya kita wajib waspada pada setiap tindak tanduk tingkah laku yang kita lakukan setiap waktu. Ada di dekat sekitar lingkungan  penulis seseorang yang selalu menjulurkan lidahnya "melet" tiap beberapa menit sekali, maka jadilah dia diberikan julukan "tukang melet", dan "merek" itu menjadi seolah olah seperti kesepakatan bersama bagi setiap orang yang tinggal berada bersama dengan "tukang melet" tersebut. Agak seram ya, kita diberikan label sesuai dengan apa yang sering kita lakukan yang kadang tanpa kita sadari. Sebenarnya juga hal-hal tersebut harusnya menjadi pemicu bagi kita untuk tidak berbuat sesuatu yang negatif berulang kali, ada sisi positifnya jika memang kebiasaan yang kita lakukan adalah kebiasaan kebiasaan yang baik. Contoh "entengan tangane" (ringan tangan) adalah pelabelan bagi orang yang sering dengan mudahnya membantu orang lain. Dengan pelabelan tersebut, maka orang tersebut juga akan lebih terpacu untuk selalu membantu orang lain. Tapi bagaimana jika pelabelan itu untuk sesuatu yang negatif? "tukang bolos" misalnya, sangat berbahaya jka pelabelan ini terjadi, seorang siswa yang di labeli sebagai "tukang bolos' bisa jadi berontak dan frustasi karena dirinya di labeli sebagai "tukang bolos", justru pelabelan ini membuat dirinya untuk malah pasrah dengan keadaan, beranggapan bahwa memang dia adalah tukang bolos, dan setiap orang tahu bahwa dia adalah tukang bolos, ngapain harus masuk kelas lagi? serem kan ya.
KEMBALI KE ARTIKEL