Janji Politik dan Pilkada
Menjelang Pilkada, pembangunan stadion sering kali dijadikan sebagai alat kampanye. kandidat kepala daerah memanfaatkan gairah masyarakat terhadap sepakbola untuk memenangkan hati pemilih. namun, apakah janji tersebut didasari analisis kebutuhan yang jelas? tidak jarang, proyek stadion dipaksakan tanpa memperhatikan prioritas anggaran daerah atau keberlanjutan pasca pembangunannya. Sebaliknya, ada juga kandidat yang benar-benar memandang pembangunan stadion sebagai investasi. Namun realitas di lapangan sering kali berbeda. Banyak stadion yang dibangun dengan biaya besar  hanya menjadi monumen megah tanpa manfaat maksimal. banyak contoh seperti stadion mattoanging di makassar sulawesi selatan yang menjadi topik pada debat cagub sulawesi selatan pekan kemarin. stadion mattoanging sendiri setelah dibongkar dengan alasan rencana perbaikan stadion berstandar FIFA sampai saat ini tidak ada kabar sama sekali tentang keberlanjutan pembangunan tersebut.
Kebijakan Publik Untuk Infrastruktur Berkelanjutan
Untuk memastikan bahwa pembangunan stadion tidak sekedar menjadi alat politik, kebijakan publik yang mendukung keberlanjutan infrastruktur olahraga harus diperkuat ada beberapa langkah yang bisa diambil seperti
Perencanaan berbasis data: Analisis kebutuhan harus menjadi dasar pembangunan stadion, karena tidak semua daerah membutuhkan stadion dengan kapasitas besar