Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Tokoh Tionghoa Indonesia yang Berpengaruh pada Politik di Indonesia

16 November 2012   16:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:14 405 0
1. Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie Salah satu perwira tinggi AL yang sempat mendapat gelar Bintang Mahaputera Utama dari mantan presiden Soeharto pada 1995 dan Bintang Mahaputera Adiprana serta Pahlawan Nasional oleh Presiden SBY pada 2009.    2. Djiaw Kie Song Rumahnya ikut menentukan sejarah kemerdekaan Indonesia dalam Peristiwa Rengasdengklok. Pernah dianugerahi penghargaan oleh Mayjen Ibrahim Adjie pada 1961 yang saat itu menjabat sebagai Pangdam Siliwangi. 3. Abdurrahman Wahid    Pernah mengakui bahwa ia masih memiliki garis keturunan dari Tan Kim Han (Syekh Abdul Qodir Al-Shini) yang menikahi Tan A Lok yang merupakan saudara Raden Patah (Tan Eng Hwa) yang mendirikan Kesultanan Demak.   4. Lauw Chuan Tho  Turut terlibat dalam pencetusan Piagam Asimilasi yang menganjurkan agar warga keturunan Tionghoa sepenuhnya berasimilasi dengan masyarakat Indonsia. Mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung dan pernah dianugerahi gelar Bintang Mahaputra.    5. Siauw Giok Tjhan  Salah satu tokoh pejuang Surabaya yang berhasil membawa Indonesa keluar dari belenggu penjajahan Belanda. Ahli bela diri kungfu ini tercatat pernah menjadi Ketum Baperki, anggota BP KNIP, Menteri Negara, anggota parlemen RIS dan DPR, serta anggota DPRGR/MPRS juga anggota DPA.   6. Lie Eng Hok  Ia adalah salah satu tokoh yang Perintis Kemerdekaan Indonesia yang memimpin pemberontakan 1926 di Banten. Ia memilih menjadi penambal sepatu untuk menyambung hidup daripada mengabdikan diri pada penjajah Belanda. Pada 22 Januari 1959, Lie Eng Hok mendapat gelar Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI.    7. Soe Hok Gie Ia mewariskan idealisme kokoh khususnya kepada para mahasiswa Indonesia yang rajin berdemo di jalanan untuk menentang pemerintahan yang tidak mementingkan kepentingan rakyat.   8. Yap Thian Hien Salah satu pelopor berdirinya Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. Namanya diabadikan menjadi penghargaan bagi orang-orang yang terus berjuang demi penegakan hak asasi manusia di negeri ini. Yap membuktikan bahwa tidak ada hubungannya nasionalisme dengan nama. Terbukti, ia tetap menggunakan nama Tionghoanya sampai akhir hayat. Salah satu pelopor berdirinya Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)   9. Soe Hok Djin   Berjuang bersama sang adik, Soe Hok Gie   10. Lim Wasim dan Lee Man Fong   Keduanya adalah pelukis istana di masa kepresidenan Sukarno, bersama Dullah.

Setidaknya mereka dapat membukakan mata hati kita bahwa mereka adalah bagian dari Indonesia yang nasionalismenya tak perlu diragukan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun