Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Mengeluarkan Arwah dari Boneka Jepang

2 Oktober 2011   23:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 2190 4
[caption id="attachment_134684" align="aligncenter" width="675" caption="Salah satu boneka Jepang di Kuil Meiji / photo Junanto"][/caption]

Siang itu (2/10), di kuil Meiji, Harajuku, Tokyo, saya melihat sepasang kakek nenek menenteng kardus berisi aneka boneka Jepang yang cantik. Saat saya tanya boneka itu milik siapa, mereka mengatakan bahwa itu milik anak gadisnya. Boneka itu dahulu adalah hadiah bagi anak gadis mereka, yang diberikan saat hinamatsuri (festival boneka), sekitar 25 tahun lalu.

Kini, anak gadis mereka telah dewasa dan pindah ke luar kota. Boneka, yang telah menemani keluarga mereka selama lebih dari 25 tahun, pun bentuknya mulai usang dan warna kimononya pudar. Tapi, sebagaimana kebanyakan orang Jepang, mereka tak bisa membuang boneka seenaknya.

Orang Jepang percaya bahwa di setiap boneka selalu ada arwah atau ruh yang bersemayam. Arwah tersebut bersemayam dan dianggap menemani kehidupan keluarga mereka. Oleh karenanya, orang Jepang tidak pernah merusak ataupun membuang boneka ke tempat sampah. Mereka percaya akan adanya kutukan atau nasib sial bila membuang boneka atau menelantarkannya.

Lalu, kalau tidak bisa membuang boneka sembarangan, bagaimana caranya menyingkirkan boneka yang sudah tua, rusak, atau bahkan yang sudah terlampau banyak menumpuk di apartemen?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun