[caption id="attachment_137201" align="aligncenter" width="640" caption="Makan Terong Bersama Om Bob Sadino "][/caption] Orang Jepang tidak bisa hidup tanpa terong. Cobalah tengok di setiap kulkas mereka. Selalu ada terong (nasu) atau lobak (daikon), demikian dikatakan Bob Sadino, ikon entrepreneur Indonesia, di Tokyo, kemarin (24/9).
Saya beruntung mendapat kesempatan diajak makan siang oleh Om Bob Sadino, yang kebetulan sedang berada di Tokyo. Kami makan di warung Indonesia dan mencicipi “tumis terong” serta “terong dabu-dabu”. Di warung itu, Om Bob banyak bercerita dan membagi ilmunya, tentang terong, wirausaha, dan bagaimana melihat peluang pasar.
Benar sekali apa yang dikatakan oleh Om Bob. Konsumsi terong di Jepang dalam satu tahun bisa mencapai lebih dari 10 juta kilogram. Orang Jepang mengolah terong menjadi berbagai macam olahan, mulai dari tempura hingga terong panggang dengan olesan miso (nasu no shigiyaki).
Dari sekian banyak konsumsi terong di Jepang, sekitar 1 juta kilogramnya dipasok oleh Om Bob dari Indonesia.Hal itu sudah dilakukan selama 20 tahun. Dan menurut Iyo-san, importir terong dan sayur-sayuran di Jepang, masyarakat Jepang sangat menyukai terong dari Om Bob. Konsumsi sayur-sayuran di Jepang terus meningkat seiring dengan tingginya kesadaran akan kesehatan. Terong, selain bagus untuk tubuh, juga dipercaya bisa menangkal kanker.