Kadang, meskipun kita sudah berusaha berbuat adil dengan ketentuan adil yang kita pahami, namun sebagian yang teradili kadang merasa tidak puas. Dengan kata lain, atas tindakan yang menurut kita atau sudah disepakati bersama adil, tetapi sebagian yang teradili kadang merasa tidak terima. Memang, konteks adil itu bermacam-macam, sesuai dengan kondisinya. Misalkan, kita memberi uang jajan pada anak kita sendiri yang usianya berbeda. Pada anak Si A yang berumur 18 tahun dan sudah duduk di bangku SMA memberi uang jajan sama dengan uang yang diberikan pada anak Si B yang masih berusia 9 tahun. Tentu, Si A tidak terima, karena kebutuhannya tidak mungkin sama dengan kebutuhan saudaranya, Si B.
KEMBALI KE ARTIKEL