Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Sepi

18 Juli 2021   22:11 Diperbarui: 18 Juli 2021   22:59 46 1
Datang dan pergi. Bertemu dan kehilangan. Mendung tanpa hujan. Suasana batin yang teriris. Sepi terasa. Sejak ditinggal suami pergi. Umi Kulsum (80 tahun) menjalani hidup dalam kesunyian. Dalam sepi. Hampa terasa tanpa teman hidupnya. Biasanya, hari --harinya mereka lalui bersama. Berdua dalam suka dan duka. Sudah 60 tahun, mereka jalani. Kini mereka, sudah tidak bersama lagi. Walaupun semasa hidupnya, mereka jalani terkadang dengan kemarahan. Kejengkelan hati terkadang  tanpa sengaja riak -- riak kehidupan hadir dalam kehidupan mereka. Tetapi terkadang rona kebahagiaan muncul juga di tengah -- tengah perjalanan hidupnya. Tetapi kini, disaat ajal datang. Ajal datang tiba -- tiba. Tidak dapat dimajukan. Tidak dapat diundurkan. Suami tercinta menjemput takdir kematiannya. Ada seorang  yang barus saja hilang. Ada seorang  yang baru saja berpisah. Seorang teman hidup, disaat suka dan duka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun