Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Emisi Karbon Dioksida (CO2) PLTU Batubara Picu Pemanasan Global (Global Warming)

29 April 2024   17:45 Diperbarui: 30 April 2024   17:19 96 3

            Pemanasan global (global warming) menjadi isu global, karena tidak hanya terjadi di Indonesia saja  melainkan hampir seluruh belahan dunia. Pemanasan global (global warming) merupakan suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem sebagai akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi meningkat ±0.74 sampai ± 0.18 °C  selama seratus tahun terakhir. 

           Pemanasan global  (global warming) ini disebabkan oleh meningkatnya kandungan Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai salah satu efek dari penggunaan batu bara yang sangat besar, salah satunya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Pembakaran batu bara melepaskan gas rumah kaca yang memerangkap panas seperti karbon dioksida (CO2) yang mana lebih dari 75% komposisi gas rumah kaca  di atmosfer adalah CO2. 

           Berdasarkan data Global Energy Monitor, pada tahun 2022 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di seluruh dunia memproduksi emisi karbon dioksida (CO2) sekitar 9,88 miliar ton. Angka tersebut tidak termasuk emisi PLTU yang masih dalam tahap konstruksi. Emisi gas rumah kaca di Indonesia terutama gas CO2 terus meningkat sepanjang tahun, dengan gas buangan PLTU batu bara sebagai salah satu kontribusi utama emisi  gas tersebut. Berdasarkan data statistik Kementerian Energi dan Sumber Daya Nasional tahun 2022, pasokan energi primer Indonesia sebesar 87,7 % berasal dari bahan bakar fosil yaitu batubara, minyak bumi dan gas alam. Pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan emisi gas karbon dioksida (CO2) sebanyak 619,28 juta ton atau sekitar 2,26 ton per kapita.

           Emisi karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu reaksi kimia, dimana terjadi pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer. Emisi karbon dioksida (CO2) merupakan hasil dari pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon. Pada proses emisi karbon dioksida (CO2) terjadi reaksi oksidasi karbon menjadi karbon dioksida. Reaksi ini  terjadi ketika bahan bakar seperti batu bara, dibakar dengan adanya oksigen, sehingga menghasilkan panas dan karbon dioksida (CO2) sebagai produk pembakaran. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu baru, akan melibatkan banyak senyawa karbon, sehingga dapat digambarkan dalam reaksi umum yang kompleks dengan hasil akhir gas karbon dioksida dan air. Semakin banyak jumlah batu bara yang digunakan akan semakin banyak karbon (C) yang dioksidasi menjadi karbon dioksida (CO2). berikut ini reaksi umum emisi gas karbon dioksida (CO2) sebagai efek dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara yang dimanfaatkan oleh PLTU:

CxHy (s) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (l)

Apakah emisi Karbon dioksida berbahaya ?

Emisi gas karbon dioksida (CO2) dari proses pembakaran batu bara yang dimanfaatkan PLTU, memiliki berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang terkait dengan emisi CO2:

  1. KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun