Pukul 1 tengah malam kereta tiba di Busan. Tidak memungkinkan untuk mereka
check in hotel. Vio dan teman-temannya berencana mengaso di stasiun, namun pemandangan malam ini kurang menyenangkan. Banyak
homeless (tunawisma) berada di stasiun. Bahkan ada seorang perempuan lansia marah-marah kepada mereka dalam bahasa korea yang tak jelas, dan ada seorang lelaki manula yang terus mengikuti kemanapun mereka pergi. Ketakutan dengan banyaknya
homeless, Vio mengusulkan untuk mengaso di
jimjilbang.
Jimjilbang adalah pemandian air panas (sauna) khas korea yang dilengkapi kamar besar dengan banyak bantal tidur tanpa dipan. Pengunjung dapat istirahat sambil tidur-tiduran di lantai
jimjilbang. “
bang” dalam bahasa korea artinya kamar. Fasilitas yang ditawarkan
jimjilbang variatif tergantung dengan harga. Makin lengkap dan besar suatu
jimjilbang, makin mahal harga yang ditawarkan.
Jimjilbang menjadi pilihan bagi
traveller yang ingin menginap dengan biaya murah.
KEMBALI KE ARTIKEL